Saturday 27 September 2014

Cara Bersahabat

0 comments
Kita selalu membutuhkan orang lain, sebagai misal ada bertanya , "Bagaimana pendapatmu tentang dia?" dan dia menyebut sebuah nama. Hadirin masing-masing memberi pendapat hampir sama, "Dia memang mempunyai pendidikan tetapi sulit orangnya selalu mau memang sendiri."

Dan masih banyak lagi komentar yang mendiskreditkannya, dan pribadi ini memang selalu bertengkar dengan siapa saja. Satu hal SIKAP yang paling dibutuhkan -- apakah sebagai karyawan atau pemimpin -- adalah sikap yang dapat menarik simpati yang berlandaskan rasa saling menghormati. 

Dalam perjalanan hidup kita selalu membutuhkan bantuan, sokongan orang lain, kita tidak sendiri dalam meraih kesuksesan, selalu ada orang lain atau seseorang yang memacu.

Perhatikan mereka yang berhasil, seringkali banyak orang yang menyukainya walau ada juga yang tidak, dan ini lazimnya karena ini dan dengki. 

Ada beberapa kiat yang dapat diterapkan dan semuanya berlandaskan pada kepedulian. 


No #1: Mengingat Nama

Belajarlah mengingat nama seseorang yang diperkenalkan pada kita, karena tiada adanya kemampuan mengingat nama seseorang itu memberi kesan kita tidak peduli.

No #2: Buat Rileks


Buatlah orang merasa rileks bersama kita, jangan sampai kehadiran kita membuat suasana menjadi angker. 

No#3: Tidak Gugup


Berlatihlah supaya tidak gugup karena seseorang yang gugup membuat orang lain juga merasa tidak nyaman. 

No#4: Jangan Serba Tahu


Jangan memberi kesan bahwa Anda serba tahu, biarlah orang lain dapat juga tampil dengan kemampuan mereka, jadi jangan borong semuanya seakan Andalah yang paling hebat. 

No#5: Pribadi Asyik


Kembangkanlah kualitas pribadi yang mengasyikan, ramah, menarik sehingga orang yang bergaul dengna kita mendapatkan nilai tambah dari pergaulan itu. 

No#6: Pelajarilah 


Pelajarilah hal-hal yang membuat Anda tidak menyenangkan dan sebisanya atasi semuanya itu dari negatif menjadi positif. Sebagai misal, mungkin Anda terbiasa mengeluh, nah, seseorang yang selalu mengeluh amat membosankan karena sulit dibuat bahagia bagaimanapun kita berusaha. 

No#7: Memaafkan


Setulusnya memaafkan apabila terjadi salah paham. 

No#8: Sukai Manusia


Sedapatnya pelajari dan praktekan agar menyukai manusia sehingga kita mudah untuk melakukannya. 

Memang kita selalu membutuhkan sesama manusia, tetapi satu hal JANGAN MEMBELI PERSAHABATAN KARENA PERSAHABATAN TIDAK DAPAT DIPERJUALBELIKAN. 


Friday 26 September 2014

Bersikap dan Berpikir Positif Tentang Sesama Manusia

0 comments
Apakah mungkin kita hidup sendiri di planet Bumi ini? Tentu tidak mungkin! Begitu pula untuk meraih keberhasilan, untuk menggali potensi diri, kitapun tidak dapat mengabaikan unsur manusia. 

Karena tidak ada jalan lain kita harus bersikap positif terhadap sesama manusia. Kita tetap membutuhkan dukungan orang lain dalam apapun yang kita lakukan. 

Marilah kita tinjau bersama-sama, pemilik pabrik membutuhkan pekerja untuk menjalankan pabriknya. Toko swalayan dan para pramuria membutuhkan pelanggan untuk berbelanja. Para politisi membutuhkan pengikut untuk dapat terpilih sebagai wakil rakyat.

Memang ada juga keadaan dimana seseorang mendapatkan kedudukan karena kekuasaan yang dipaksakan, namun yang serupa ini lazimnya tidak kita inginkan. 

Masa kini kita didukung atau sama sekali tidak mendapatkan dukungan. Adakah kiat untuk mendapatkan dukungan sesama kita? Marilah kita pikirkan bersama-sama, bagaimana mungkin kita mendapatkan dukungan apabila kita sudah jauh sebelumnya berpikir negatif tentang orang-orang yang kita harapakan dapat memberikan dukungan?

Apabila kita jauh sebelumnya telah berburuk sangka – ini akan tampak pada tindakan kita dan ada sinar negatif yang memantulkannya. 

Saya banyak mengalaminya dalam perjalanan hidup ini, tatkala saya melakukan sesuatu - dengan dimulai pemikiran yang positif - maka banyak hal yang positif yang saya temukan. 

Namun memang seringkali ada saja yang mengatakan pada saya, "Aaah, sulit, bakalan tidak berhasil...," dan masih banyak kata negatif lainnya yang mereka katakan tentang orang-orang yang saya temui tetapi saya tetap melakukannya dengan pemikiran yang positif..

Memang tidak semuanya berhasil, namun sebagian besar saya mendapatkan kesuksesan. Kalaupun tidak, saya tetap menarik pelajaran yang positif darinya. 

Pribadi Bergengsi

0 comments

Seringkali yang berkaitan dengan gengsi adalah bagaimana seseorang tampil apakah dengan busananya, mobilnya, tempat tinggalnya. Semuanya ini tidak ada salahnya, tetapi jangan sampai citra tidak selaras dengan identitas diri.

Pada dasarnya yang disebut gengsi lebih baik ditingkatkan pada pergaulan dan macam kalimat apa yang kita gunakan. Pilihlah pergaulan dan kalimat kita, jangan sampai menjadi murahan. Inipun berlaku untuk apa saja dalam kehidupan kita. 

Contoh yang paling sepele, seorang wanita membeli barang tiruan karena jauh lebih murah, dan ia tampak benar-benar murahan, karena jauh lebih baik membeli sesuatu yang asli ketimbang mau bergaya dengan merek-merek kelas dunia tetapi palsu.

Pergaulan yang berkualitas akan terpantun dari banyak aspek dalam kehidupan kita sehari-hari, antara lain lewat kata-kata dan kalimat yang kita gunakan. 

Ada yang mengatakan, “Saya berada di lingkungan mana pun jadi saja. Karena saya dapat bergaul dengan siapa saja.” Hal ini justru akan membawa benturan. Tidak ubahnya dengan kita yang membutuhkan gizi yang baik, begitu pula bagaimana kita berkembang secara pribadi gizinya didadapatkan dengan lingkungan bagaimana kita berinteraksi. 

Karena itulah kita harus mempunyai kesadaran tentang lingkungan. Sadar akan ingkungan bukan hanya berkaitan dengan udara, pohon, ozon, dan lain sejenisnya, tetapi juga dengan orang-orang. 

Bukan karena pilih kasih atau berkelas-kelas, tetapi pergaulan banyak menentukan bagaimana kita berkembang, dengan sendirinya tidak dapat dihindarkan kita harus memilih. 

Ada yang mengatakan, “Habis bagaimana, ya, lingkungannya begitu sih, karena itu dia terbawa-bawa oleh lingkungan.” 

Apabila kita tidak dapat mengubah lingkungan maka diri kitalah yang berubah. Jangan sampai justru kita termakan oleh lingkungan yang merusak. Lingkungan yang buruk antara lain adalah orang-orang yang mematahkan semangat kita dengan kalimat yang pesimistis. 

Jangan membiarkan orang-orang dengan pemikiran kerdil mempengaruhi kehidupan kita. Mereka sendirinya tidak berhasil. Karen aitu pula tidak rela melihat orang lain berhasil. Malahan mereka akan mencari teman sependeritaan dan kemudian selalu saja melakukan sesuatu untuk menjatuhkan orang lain.

Masa depan kita penting karenanya jangan mengambil resiko meminta pendapat dan nasihat dari orang-orang amatiran yang memberikannya secara obrolan. Perhatikan, mereka adalah orang-orang yang gagal.

Lebih banyak mendapatkan gizi untuk perkembangan mental dan spiritual itu penting sekali, dan ini didapatkan apabila kita bergaul dengan orang-orang yang mempunyai wawasan mental dan spiritual. 

Buanglah semua ang merupakan racun antara lain perbincangan yang mengarah pada pergunjingan yang merusak. Merek ayang datang membawa berita buruk pada Anda, akan selalu melakukan yang sama. Kali ini tentang orang lain, besok tentang diri Anda.

Mereka yang membuang-buang waktu kita berada di mana-mana, sebenarnyalah orang-orang seperti ini hanya mempunyai satu tujuan – ingin merusak orang lain. 


Tuesday 23 September 2014

Lelaki Juga Ber-Gossip

0 comments
Seringkali dikatakan wanita suka bergosip atau bergunjing, tetapi dari penelitian ternyata lelaki juga seringkali terjebak dalam pergunjingan yang lebih merusak. Pria bergunjing tentang bisnis, kehidupan politik, kehidupan seksual, dan percintaan lelaki lain.

Perbincangan membentuk bagian besar dari lingkngan psikologis kita, ada perbincangan yang sehat, memberikan dorongan, memperluas wawasan, seakan kita berada dalam lingkungan alam yang sejuk, ada sinar matahari yang membeirkan kehangatan, ada percakapan yang membuat kita merasa bahagia, dan berada dalam suasana keberhasilan.

Akan tetapi ada juga perbincangan bagaikana kita berada dalam udara yang tercemar dan kita merasakan adanya suasana persaingan tidak sehat, persahabatan tidak tulus. Semuanya ini membuat kita merasa tidak berbahagia, akhirnya menjalani kehidupan yang merugi.

Pergunjingan dan bergunjing adalah perbincangan negatif dengan orang lain, dan membiarkannya berkembang lantas menjadi kebiasaan yang memberikan semacam sensasi yang merugikan diri kita sendiri.

Tanpa disadarinya orang-orang yang dapat memberikan peluang dan kesuksesan padanya dengan sendirinya akan menjauhinya dan jadilah pribadi serupa ini oknum yang tidak disukai malahan tidak dapat dipercaya.

Coba perhatikan, ada ada saja mereka yang selalu saja mesti menambahkan sesuatu yang negatif selagi orang lain membicarakan hal-hal positif tentang seseorang. Sebagai misal ia akan menambahka, "Memang sih dia berhasil, tapi bagaimana ya, saya dengan dia begitulah..."

Mau membicarakan sesuatu dengan seseorang?Bicaralah tetapi tetaplah pada jalur positif. Kita garis bawahi bersama-sama perbicangan tidak mestinya selalu pergunjingan. Marilah kita bersama-sama mengadakan penelitian jangan sampai kita terjebak dalam kebiasaan bergunjing, dan apabila sekali waktu berada dalam jalur pergunjingan maka kita pun cepat-cepat mengganti jalur.

Racun dalam Pergaulan

0 comments
Berhati-hatilah dengan lingkungan kejiwaan, hal ini penting sekali karena dapat berjangkit. Lingkungan yang negatif atau positif secara kejiwaan memegang peran paling utama bagaimana kita berkembang secara kejiwaan.

Pilihlah teman-teman yang mempunyai minat untuk mendorong kemajuan Anda, mereka yang bergembira melihat kemajuan Anda. Mereka adalah orang-orang yang berpikir luas dan tidak selalu mengecilkan pendapat atau ide Anda. Karena apabila kita bergaul dengan orang-orang yang kerdil, maka kitpun akan terjangkit.

Kita menjaga kesehatan dan kebugaran, memilih makanan, berhati-hati jangan sampai keracunan karena makan dan minum yang salah. Hal ini pula yang harus kita lakukan terhadap jiwa kita, jangan sampai terkena racun.

Racun itu antara lain "pergunjingan." Memang racun pergunjingan berbeda dengan racun yang terdapat dalam makanan dan minuman. Karena apa yang dimakan dan diminum dapat segera terasakan dan lantas diobati.

Lain lagi apabila benak dan jalan pikiran kita sudah termakan racun, karena seringkali seseorang yang sudah keracunan benak dan jalan pikirannya seringkali tidak menyadari keadaan dirinya yang sudah termakan racun.

Karena cara bekerjanya racun pada otak memang tidak terasakan, namun akibatnya merusak. Ia membuat kita tidak dapat berpikir jernih, jadilah kita manusia yang kerdil, mudah tersinggung, mau menang sendiri sehingga makin terpencil dari pergaulan yang sehat. Lazimnya jalan pikiran mereka tidak berwawaan, sehingga terasakan mereka tidak berkembang.

Tips Bergaul agar Sukses

0 comments
Sebagaimana tubuh kita membutuhkan gizi untuk dapat tetap sehat, begitu pula bagaimana kita berkembang dan menggali potensi diri banyak ditentukan oleh gizi, dan gizi -- dalam hal ini -- terdiri dari sesama manusia dengan siapa kita berinteraksi.

Sebagaimana tubuh kita membutuhkan berbagai macam jenis makanan dan mineral, begitu juga keadaan jiwa kita.

Makin banyak kita berinteraksi dengan sesama manusia, makin banyak yang kita ketahui begitu pula mendapatkan banyak informasi, karena banyak juga peluang untuk menggali potensi diri. Karena itu bergaulah dengan orang-orang yang mempunya profesi berbeda dengan Anda. Mereka yang mempunyai minat yang berbeda pula. Karena wawasan kitapun menjadi luas, jadi bukan seperti kata di bawah tempurung.

Banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai penambah gizi dalam pengembangan diri, misalnya hal-hal berikut ini.

Bergaulah dengan mereka yang berbeda profesi, bacalah juga materi yang tidak berkaitan dengan profesi Anda. Karena betapa membosankan apabila Anda ahli mesin dan seterusnya hanya berbicara tentang mesin. Pergaulan, minat yang luas, dan dilakukan dengan penghayatan akan memberikan kepuasan batin dan dengan sendirinya membuka juga aneka macam kesempatan.

Pilihlah teman-teman yang dapat berdiskusi dan memberikan pendapat, mungkin berbeda dengan pendapat Anda. Mungkin berbeda pandangan politik, karena Anda saling menghargai dan belajar juga dari perbedaan itu.  Perhatikan mereka yang mempunyai teman sepergaulan yang hanya mempunyai minat main kartu, betapa mereka amat terpojok. Dan terasakan dalam berteman sebenarnya mereka merasa tidak berdaya.

Tetapi dalam ketidakberdayaan ini mereka saling mencari dan saling membenci, sehingga suatu ketika mereka terperangkap kekerdilan mereka sendiri. Mengapa demikian? Tiada ada yang memberikan pendapat bahwa mereka sebenarnya berada pada jalur yang benar. Sebagai misal, mereka yang sepergaulannya berjudi, masuk keluar rumah-rumah minum dan mabuk-mabukan. Apabila pergaulan mereka selalu dengan orang-orang yang sama minatnya, maka tidak akan ada perubahan.

Pilihlah teman-teman yang berjiwa besar, yang tidak mudah tersinggung atau mereka yang mau menang sendiri bukanlah pilihan yang tepat.

Pergaulan Mempengaruhi Kesuksesan

0 comments
Dalam perjalanan hidup seringkali kita dipengaruhi dan terpengaruh oleh pergaulan dan persahabatan. Kalimat yang kita gunakan, pandangan hidup, bagaimana kita mengambil keputusan, nilai-nilai tertentu banyak diwarnai oleh mereka yang kita sebut sahabat atau rekan sepergaulan.

Saya apabila hanya mengikuti apa-apa yang dikatakan mereka yang memberikan pendapat maka banyak yang saya lakukan dan kerjakan sekarang tidak menjadi kenyataan. Karena yang dapat mempengaruhi kita dengan sikap negatif dan pesimis, sebenarnya mereka berada di mana-mana.

Ada yang sepertinya mempunyai maksud baik, lalu mengatakan, "Ah buat apa engkau berusaha? Pasti gagal deh, saya sudah kapok karena itu saya tidak mau engkau kecewa..." Tetapi ada lagi kelompok yang tidak tulus, malahan iri atau cemburu karena mereka sendiri tidak bergerak, tidak mampu, lalu mereka tidak rela orang lain berhasil.

Berhati-hatilah menghadapi orang semacam ini. Boleh juga mempelajari perilaku mereka, tetapi jangan sampai mereka mempengaruhi kita karena hl-hal serupa ini memang mudah berjangkit.

Kita akan selalu berjumpa dengan orang-orang yang berbicara negatif atau berbicara buruk tentang perusahaan tempat mereka bekerja. Atau tentang apa saja yang mereka selalu mempunyai komentar negatif. Seorang pria bercerita, " Benar juga bergaul dengan orang-orang negatif dapat membuat kita merasa tertekan.

"Setiap hari saya merasa amat tertekan, karena pria yang satu ruangan dengan saya selalu mempunyai kisah negatif tentang apa saja, terutama tentang perusahaan dan para manajer tempat kami bekerja. Tanpa saya menyadarinya, apa-apa yang dia katakan membuat saya merasa tertekan dan pesimis. Saya kemudian mengatakan ini pada kepala bagian kami dan syukurlah dia memahami keadaan saya, kemduian memindahkan saya dari bagian itu."

Di sudut lain kita melihat bahwa kita mau berusaha selalu dapat melakukan sesuatu untuk mengubah lingkungan sehingga tidak termakan oleh lingkungan yang negatif.

Bagaimanapun juga kita dinilai dari pergaulan dengan siapa kita bergaul atau berteman.

Kita memang berbeda-beda. Ada teman kerja yang negatif ada yang positif. Ada yang bekerja karena "terpaksa" bekerja sekedar bekerja saja. Ada lagi yang bekerja karena mereka mempunyai ambisi untuk maju berkembang. Ada yang berbicara negatif atau buruk atau mencari-cari kesalahan perusahaan, atasan, maupun teman sejawat.

Ada lagi yang objektif melihat bagian yang positif dari sesama manusia juga, juga perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka menerima teguran sebagai perbaikan karena mereka terus berkembang tetapi ada lagi yang menerima teguran sebagai penghinaan.


 

peripantun Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template